George Yeo's guest appearances

George Yeo

Behind the Story

mei-nus

Endgame with Gita Wirjawan

LEOTHEPANTHERA

OwlTail

https://youtu.be/DNbYXaE1FxM #2023 #world #news #media #fyp #getyoked

<a href="https://youtu.be/DNbYXaE1FxM" rel="nofollow" target="_blank">https://youtu.be/DNbYXaE1FxM</a> #2023 #world #news #media #fyp #getyoked

China in a Multipolar World - George Yeo

Former Singapore foreign minister and long-time Hong Kong resident George Yeo has been called a “China whisperer” for his ability to explain Beijing’s ambitions and perspective to the rest of the world. In this extended version of Talking Post, Yeo sits down with chief news editor Yonden Lhatoo to discuss rising tensions between Beijing and Washington, Singapore’s role in the region and what the Singapore-Hong Kong rivalry means for the two financial hubs. Watch the Talking Post video version…

‘China knows it’s getting stronger’: George Yeo on US-China tensions

Mantan politisi dan salah satu pemikir terbaik Singapura George Yeo bicara tensi Amerika dan China yang tak kunjung mereda, arti kebahagiaan, dan bagaimana perlakuan terhadap mereka yang berada di kelas sosial paling bawah dan termarjinalkan adalah ukuran kesuksesan suatu masyarakat. George Yeo memulai karirnya di militer Singapura dan Kementerian Pertahanan sebelum memasuki politik pada tahun 1988. Berkarir di pemerintahan tak kurang dari 23 tahun, portofolio beliau di kabinet menyentuh bidang Informasi dan Seni, Kesehatan, Perdagangan &amp; Industri, hingga Luar Negeri. Setelah meninggalkan politik pada tahun 2011, beliau kini aktif memberikan arahan di sektor swasta dan berbagai lembaga pendidikan, George Yeo bisa disebut beraliran konservatif liberal. Produk dari sistem meritokratis namun otoriter Singapura, ia percaya pada perlunya disiplin dan stabilitas di atas segalanya. Namun demikian, ia mengakui bahwa ketertiban dan stabilitas hanya dapat bertahan jika sistem tersebut tetap senantiasa menarik inspirasi dan energi dari warga negara yang lebih muda dan liberal. Beliau sempat memimpin delegasi Singapura merundingkan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dengan Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan negara-negara lain. Secara kontroversial, ia juga yang mengusulkan gagasan untuk memiliki Resor Terpadu, termasuk kasino, di Singapura. Seorang pragmatis sejati, ia percaya bahwa pembuatan kebijakan sering kali mengharuskan kita memilih satu dari dua sisi zalim. #Endgame #GitaWirjawan #GeorgeYeo  --------------------------  Pre-Order merchandise resmi Endgame: https://wa.me//628119182045  Berminat menjadi pemimpin visioner berikutnya? Hubungi SGPP Indonesia di: admissions.sgpp.ac.id admissions@sgpp.ac.id https://wa.me/628111522504  Playlist episode "Endgame" lainnya: https://endgame.id/season2 https://endgame.id/season1 https://endgame.id/thetake

Mantan politisi dan salah satu pemikir terbaik Singapura George Yeo bicara tensi Amerika dan China yang tak kunjung mereda, arti kebahagiaan, dan bagaimana perlakuan terhadap mereka yang berada di kelas sosial paling bawah dan termarjinalkan adalah ukuran kesuksesan suatu masyarakat. George Yeo memulai karirnya di militer Singapura dan Kementerian Pertahanan sebelum memasuki politik pada tahun 1988. Berkarir di pemerintahan tak kurang dari 23 tahun, portofolio beliau di kabinet menyentuh bidang Informasi dan Seni, Kesehatan, Perdagangan &amp; Industri, hingga Luar Negeri. Setelah meninggalkan politik pada tahun 2011, beliau kini aktif memberikan arahan di sektor swasta dan berbagai lembaga pendidikan, George Yeo bisa disebut beraliran konservatif liberal. Produk dari sistem meritokratis namun otoriter Singapura, ia percaya pada perlunya disiplin dan stabilitas di atas segalanya. Namun demikian, ia mengakui bahwa ketertiban dan stabilitas hanya dapat bertahan jika sistem tersebut tetap senantiasa menarik inspirasi dan energi dari warga negara yang lebih muda dan liberal. Beliau sempat memimpin delegasi Singapura merundingkan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dengan Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan negara-negara lain. Secara kontroversial, ia juga yang mengusulkan gagasan untuk memiliki Resor Terpadu, termasuk kasino, di Singapura. Seorang pragmatis sejati, ia percaya bahwa pembuatan kebijakan sering kali mengharuskan kita memilih satu dari dua sisi zalim. #Endgame #GitaWirjawan #GeorgeYeo -------------------------- Pre-Order merchandise resmi Endgame: <a href="https://wa.me//628119182045" rel="nofollow" target="_blank">https://wa.me//628119182045</a> Berminat menjadi pemimpin visioner berikutnya? Hubungi SGPP Indonesia di: <a href="http://admissions.sgpp.ac.id" rel="nofollow" target="_blank">admissions.sgpp.ac.id</a> admissions@sgpp.ac.id <a href="https://wa.me/628111522504" rel="nofollow" target="_blank">https://wa.me/628111522504</a> Playlist episode "Endgame" lainnya: <a href="https://endgame.id/season2" rel="nofollow" target="_blank">https://endgame.id/season2</a> <a href="https://endgame.id/season1" rel="nofollow" target="_blank">https://endgame.id/season1</a> <a href="https://endgame.id/thetake" rel="nofollow" target="_blank">https://endgame.id/thetake</a>

George Yeo: Measuring Our Success as a Society

Beating the Odds Together is a book jointly published by the Middle East Institute at National University of Singapore and World Scientific Publishing to commemorate 50 years of diplomatic relations between Singapore and Israel. Singapore's former Foreign Minister George Yeo, who wrote a chapter, officiated the book launch at The Arts House on 9 December. 

Beating the Odds Together is a book jointly published by the Middle East Institute at National University of Singapore and World Scientific Publishing to commemorate 50 years of diplomatic relations between Singapore and Israel. Singapore's former Foreign Minister George Yeo, who wrote a chapter, officiated the book launch at The Arts House on 9 December.